Senin, 05 Desember 2011

PANTAT GEDE - Jakarta Touring

Lokasi : Kota Tua, Pantai Marina Ancol ( 1 Desember 2011 )


Oke, disini gue mau cerita tentang perjalanan kami ( anak-anak Pantat Gede ) keliling Jakarta kemarin yang bener-bener seru, menyenangkan, berkesan tapi juga melelahkan dan ditambah sedikit 'musibah'.


Pertama berawal dari rencana Saber hari rabu 30 November yang mengusulkan untuk jalan-jalan ke Kota Tua, karena besok kamisnya kami tidak ada jadwal kuliah. Malamnya pun jarkom disebar namun yang konfirmasi ikut hanya sekitar 13 orang, kendala pun datang yaitu masalah transportasi ada yang usul naik kereta, bustrans dan motor. Namun sampai malam tiba kendaraan apa yang akan dipake masih belum pasti, kami inginnya naik motor biar cepat dan efisien tapi motor yang ada kurang memadai. Pagi pun tiba, setelah mencari-cari (motor) akhirnya kami pun dapat 5 motor dan untungnya anak-anak yang fix ikut jadi 10 orang, akhirnya kami pun memutuskan untuk memakai motor.


Setelah semuanya siap kami 10 orang terdiri dari SaberKikoRizaGitaToniGunturFakihUlun, Andri dan gue sendiri Iyang berangkat menuju Kota Tua dengan informsi jalan yang pas-pasan dan mengandalkan insting serta GPS-nya Kiko.


Perjalanan awal kami sudah mendapat masalah yaitu langit yang kurang bersahabat, masih di kawasan bintaro kami pun terjebak hujan yang cukup lebat dan menunda perjalanan kami. Namun itu tidak menyurutkan niat kami untuk terus melaju menuju tempat tujuan, yaitu "Kota Tua - Jakarta". Akhirnya hujan pun mulai reda dan kami bisa meneruskan perjalanan. Awalnya perjalanan lancar dan kami bisa menjaga jarak antar motor, namun setelah masuk ke kawasan jakarta yang macet padat merayap dua orang teman kami yaitu Toni dan Andri yang satu motor hilang dari formasi, karena sulit untuk menghentikan motor ditengah jalan maka kami pun memilih untuk meneruskan perjalanan dan berharap bisa bertemu mereka di tempat tujuan. Dengan semangat yang menggebu-gebu kami pun terus melaju melewati banyak rintangan dan kerasnya jalanan Kota Jakarta. Kami harus gesit dan berani untuk melewati jalanan yang padat agar bisa sampai ke tempat tujuan dengan cepat. Ditengah perjalanan pun kami sempat nyasar dan berpisah dengan teman kami yang lain yaitu Guntur dan Ulun. Akhirnya kami ber-enam sampi di Kota Tua lebih dulu, tidak lama setelah itu Guntur dan Ulun pun bisa menyusul dan sampai juga. Namun teman kami Toni dan Andri masih belum ada kabar dan entah ada dimana. Kami pun begitu panik takut ada apa-apa dengan mereka maka kami pun memustuskan untuk foot-foto lebih dulu ( SALAH ) sambil menunggu mereka.




Akhirnya tidak begitu lama mereka pun sampai. Dengan penuh haru kami pun lari dan menggapai mereka, untung tidak terjadi apa-apa ( lebay ). Setelah semua personil berkumpul kami pun siap untuk menjelajahi Kota Tua dengan segala keindahan bangunan dan nilai sejarahnya yang begitu prestise (?).


Namun sebelum masuk gedung yang bersejarah ada baiknya kami mengabadikan dulu momen-momen di halaman gedung. Dengan fotografer yang profesional dan model-modelnya yang rupawan ( terutama gue ) didapatlah foto-foto ini :




Setelah puas diluar kami pun mulai masuk dan menjelajahi gedung yang sangat bersejarah itu. Banyak benda-benda pusaka dan bernilai sejarah tinggi.



Setelah puas berkeliling melihat benda-benda bersejarah perut kami pun mulai lapar. Akhirnya kami memutuskan untuk makan siang di Mangga Dua. Kami pun  memilih KFC sebagai tempat makan siang karna harganya yang pasti dan cukup untuk kantong kami yang mulai mengering. Dengan nasi se-cuil dan ayam sepotong itulah kami makan siang. Setelah selesai makan ( walau belum kenyang ) kami melanjutkan perjalanan ( masih di ITC Mangga Dua ) menemani Kiko dan Fakih mencari gadget. Namun ujung-ujungnya cuma keliling dan tanya-tanya. Lalu kami solat dulu sebelum melakukan perjalanan selanjutnya, tujuan selanjutnya masih menjadi perdebatan yang sengit. Ada yang ingin ke GI ( Grand Indonesia ), Pantai Ancol dan Monas. Masalah utamanya adalah pada budget kami yang pas-pasan dan mulai bengkak, kami pun rencananya memilih tempat yang murah-murah saja. Akhirnya dengan banyak beradu argumen dan memikirkan budget yang kami memutuskan untuk pergi ke Ancol ( tempat paling mahal dari list yang ditentukan ). dengan mengandalkan GPS kami pun melaju menuju Taman Impian Jaya Ancol. 

Setelah sampai dipintu gerbang Ancol kami sedikit bimbang tentang berapa harga tiketnya dan akhirnya kami pun tetap memustuskan untuk masuk, dengan harga tiket 1 motor Rp10.000,- dan 1 orang Rp15.000,- dan ditambah biaya PMI Rp2.000,- tiap orang pun akhinya kena Rp21.000,- semua demi melihat indahnya pantai Ancol yang airnya begitu jernih kotor. 

Setelah sampai kami pun main-main di pantai dengan hati gembira ( terpaksa demi Rp22.000,- ). Dipantai itu kami bermain pasir, lari-larian dan lompat-lompatan, sungguh bahagia dan menyenangkan ~(˘.˘~) (~˘.˘)~. 



Setelah puas menikmati indahnya pantai ditemani langit biru, akhirnya kami memutuskan untuk pulang karena waktu sudah sore.


Namun cerita belum berakhir sampai disini, baterai HP Kiko untuk GPS habis, sehingga kami tidak tahu jalan untuk pulang, dan akhirnya hanya mengandalkan insting. ditengah perjalanan seperti biasa Toni dan Andri lepas dan tertinggal dari formasi. Disusul Guntur dan Ulun yang menghilang entah kemana. Akhirnya tinggal kami ber-enam, tidak lama kemudian Kiko dan Gita ikut menghilang, dan kami pun sekrang tinggal ber-empat. Seperti kita ketahui bagaimana keadaan Kota Jakarta di malam hari saat hari kerja, Ya MACET! kami pun harus bergelut dengan asap bus-bus metromini, mobil dan motor-motor yang sangat menggangu pernafasan. 
Karena waktu telah menunjukan pukul 18.00 lebih kami pun memutuskan untuk berhenti dan solat terlebih dahulu di Mesjid Hidayatullah ( Kawasan Sudirman ). Disana untungnya kami berdelapan bisa berkumpul kembali. Namun Toni dan Andri masih hilang entah kemana. setelah solat kami melanjutkan perjalanan dan akhirnya kami ( gue dan Riza ) yang sekarang terpencar dari formasi. Gue dan Riza bener-bener panik ketika tahu kalu kami lepas dari formasi karna dari awal kita ga tau jalan dan cuma ngikutin Fakih dan Saber. Akhirnya kami pun terus melaju dan tersesat sampai melewati Gedung DPR yang entah ada di daerah mana. Kami pun tanya sana-sini untuk mencari arah Blok M, sampai akhirnya kami bisa sampai di Blok M namun tetap buta arah menuju Bintaro. 

Disisi lain cerita ternyata kawanan Fakih dan Saber pun mendapat masalah. Katanya mereka ( Fakih dan Saber ) kena tilang karena menyerempet taxi, Kiko dan Gita melanggar perboden. Sedangkan Guntur dan Ulun selamat dari tilang karena mereka masih dibelakang. Sementara kabar Toni dan Andri  orang paling kita khawatirkan malah sudah lebih dulu sampai di blok M dan menuju bintaro tanpa ada halangan yang berarti. 

Di akhir cerita orang yang pertama tiba dikampus ternyata Toni dan Andri, disusul gue dan Riza, lalu Guntur dan Ulun yang ternyata mereka sudah sampai dikosan masing-masing. Terakhir kawanan FakihSaberKiko dan Gita. Kami pun berkumpul di plasma ( Kantin STAN ) dan saling berbagi cerita dan pengalaman masing-masing yang takan pernah terlupakan. 

Hari itu benar-benar menjadi hari yang seru, menyenangkan dan melelahkan. Big Thanks to Pantat Gede (Persatuan Anak 2T Akuntansi Gaul Elite dan Entertain ).

Kritik dan saran langsung aja komen atau mention @iyangbahtiar ◕‿◕

2 komentar:

What do you think ?